Tribun Roban TV - BATANG — Masyarakat Desa Kambangan, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, tengah diguncang isu dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Kepala Desa berinisial S. Kabar tersebut pertama kali mencuat melalui media sosial dan percakapan warga pada pertengahan Oktober 2025, dan dengan cepat menjadi topik hangat di lingkungan masyarakat setempat.
Meski demikian, di tengah ramainya pemberitaan dan spekulasi yang beredar, sebagian besar warga justru menyuarakan dukungan agar Kepala Desa S tetap menjabat dan melanjutkan program pembangunan yang selama ini dinilai berhasil membawa kemajuan bagi desa mereka.
Warga Nilai Kades S Berprestasi dan Berdedikasi
Berdasarkan pantauan di lapangan, S dikenal sebagai sosok kepala desa yang aktif dan dekat dengan masyarakat. Sejumlah program pembangunan infrastruktur telah berhasil dilaksanakan selama masa kepemimpinannya, seperti perbaikan jalan desa, penataan saluran irigasi, serta bantuan bagi tempat ibadah.
“Selama beliau memimpin, jalan desa diperbaiki, bantuan pembangunan ke masjid dan musholla juga tepat sasaran. Jadi kalau ada urusan pribadi, biarlah itu jadi urusan pribadi beliau,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (23/10/2025).
Dukungan serupa juga datang dari tokoh masyarakat yang menilai bahwa prestasi dan kinerja Kades S tidak sepatutnya ditutupi oleh isu yang belum terbukti kebenarannya. Mereka berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh kabar yang beredar tanpa dasar yang jelas.
Diduga Bermuatan Politik
Selain isu moral, sejumlah pihak menduga bahwa kabar perselingkuhan ini tidak sepenuhnya murni peristiwa pribadi, melainkan bermuatan politik. Dugaan tersebut muncul karena situasi politik di Desa Kambangan disebut mulai memanas, meskipun masa jabatan Kepala Desa S masih cukup panjang.
“Isu-isu seperti ini sering muncul menjelang kontestasi politik atau ketika ada pihak yang merasa tersaingi. Karena itu, masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapi informasi yang belum terbukti,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Sumber internal desa juga menyebutkan bahwa selama menjabat, Kepala Desa S kerap menjadi figur yang tegas dan transparan dalam mengelola kebijakan desa. Hal ini dinilai menimbulkan kecemburuan politik dari pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan berbeda.
Klarifikasi dari Ketua RT Setempat
Menanggapi rumor yang beredar, Ketua RT 04/02 Ulin Nuha memberikan klarifikasi atas kejadian yang disebut-sebut menjadi pemicu munculnya isu tersebut. Ia menuturkan bahwa pada malam kejadian, Kades S memang sempat datang ke rumah salah satu warga untuk mengambil berkas posyandu atas permintaan istrinya.
“Sepengetahuan saya, memang Pak Kades waktu itu dimintai tolong istrinya untuk mengambil berkas posyandu di rumah warga karena dibutuhkan pagi harinya untuk rekap data. Jadi tidak ada hal yang aneh seperti yang diberitakan,” jelas Ulin Nuha kepada awak media.
Pernyataan tersebut menepis tudingan negatif yang telah terlanjur beredar luas di masyarakat, sekaligus memperkuat dugaan bahwa isu ini sengaja digulirkan untuk menurunkan citra Kepala Desa S.
Pelayanan Pemerintahan Tetap Normal
Meski diterpa isu tak sedap, aktivitas pemerintahan di Balai Desa Kambangan hingga kini tetap berjalan normal. Pelayanan administrasi masyarakat, kegiatan posyandu, dan kegiatan pembangunan masih berlangsung seperti biasa.
Pemerintah Kecamatan Blado menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak desa dan aparat penegak hukum jika diperlukan untuk memastikan persoalan ini tidak berkembang menjadi fitnah yang dapat merusak stabilitas sosial maupun citra pemerintahan desa.
“Kami akan memastikan agar situasi tetap kondusif. Jangan sampai isu yang belum tentu benar ini merusak tatanan sosial dan menghambat pelayanan kepada masyarakat,” ungkap salah satu pejabat kecamatan yang enggan disebut namanya.
Harapan Warga: Tetap Fokus pada Kinerja
Kasus ini menjadi gambaran nyata bahwa isu pribadi kerap kali bersinggungan dengan kepentingan politik di tingkat lokal. Namun, di tengah badai tudingan, sebagian besar warga Kambangan justru memilih bersikap bijak dan berharap agar Kepala Desa S tetap fokus menjalankan tugasnya.
“Yang kami harapkan, pemerintah desa tetap bekerja seperti biasa. Kami percaya kebenaran akan terlihat dengan sendirinya,” ujar salah satu warga lainnya.
Bagi warga Kambangan, pembangunan desa yang berkelanjutan, pelayanan publik yang transparan, dan suasana masyarakat yang kondusif jauh lebih penting daripada isu yang belum tentu terbukti kebenarannya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah desa maupun kecamatan belum memberikan pernyataan resmi lebih lanjut terkait langkah hukum atau klarifikasi publik yang akan ditempuh. Namun, situasi di lapangan tampak kondusif dan aktivitas masyarakat tetap berjalan sebagaimana biasanya.